Jumat, 09 Januari 2009

DI MALANG: PENJUALAN BUNGA TURUN 75 %


Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak hanya mencekik warga miskin (gakin) tetapi juga para pedagang bunga di Kota Batu. Para pedagang di Sidomulyo Kota Batu mengaku permintaan bunga menurun hingga 75 persen. Darmanto, pedagang bunga mengatakan, minimnya tingkat permintaan bunga ke Kota Batu menyebabkan pendapatan mereka turun drastis.

“Biasanya, kalau lagi ramai permintaan, kami bisa meraup keuntungan hingga Rp 750.000 per hari. Saat ini, maksimal keuntungan yang bisa didapatkan berkisar Rp 100.000 sampai Rp 150.000 per hari,” kata Darmanto.

Indikasi ini, lanjut Darmanto, bisa dilihat dari minimnya jumlah pengiriman bunga ke luar daerah maupun wisatawan yang biasa membeli bunga saat berkunjung ke Batu. Biasanya, mereka secara rutin mengirim bunga ke Jakarta, Bali, Lombok, dan Sulawesi.

“Pengiriman bunga ke luar kota menurun hampir 50 persen lebih. Sementara, wisatawan yang membeli bunga saat berkunjung ke Batu hanya kalangan menengah ke atas,” terang Darmanto.

Menurut Darmanto, akibat kenaikan BBM yang mencekik rakyat kecil ini masyarakat tidak lagi berpikir untuk mengoleksi bunga tetapi berusaha mati-matian memenuhi kebutuhan bahan pokok. “Kami benar-benar kehabisan cara untuk memulihkan kondisi pasar bunga yang mulai lesu begini,” ungkap Darmanto.

Bahkan, sebagian pedagang sampai memberi bonus besar-besaran. “Bayangkan, penjual sampai berani memberi bonus anthurium untuk setiap pembelian bunga jenis sansivera,” jelas Darmanto. Belakangan ini, tambah Darmanto, para pedagang bunga Kota Batu hanya melayani permintaan para pedagang luar kota meskipun jumlah permintaannya sangat kecil.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda